YOU CAN GET ALL

Sunday 24 October 2010

Status Waspada, Semeru Semburkan Lava Pijar

untaianberita

Minggu, 24/10/2010 17:27 WIB

Santi Rahayu - detikSurabaya


Illustrasi
Lumajang - Gunung Merapi yang saat ini siaga karena aktivitasnya yang meningkat beberapa waktu terakhir ini. Ini berbeda dengan kondisi Gunung Semeru. Status vulkanik gunung tertinggi di Pulau Jawa ini, masih tetap pada level waspada.

"Dari laporan terakhir yang disampaikan Pos Pantau Gunung Semeru di Gunung Sawur, status vulkanik Semeru tetap normal aktif pada level waspada," kata Sekretaris Satlak Penangulangan Bencana (PB) Lumajang Rochani saat berbincang dengan detiksurabaya.com, Minggu (24/10/2010)

Rochani yang juga menjabat sebagai Kepala Bakesbangpol Lumajang ini mengatakan interval letusan berkisar antara 10 menit sampai 13 menit. "Interval letusan ini menurut vulkanologi masih wajar. Tidak terjadi peningkatan ataupun kondisi yang membahayakan," ungkapnya.

Rochani mengatakan gunung yang memilik ketinggian 3.676 meter di atas permukaan laut ini memang sempat megeluarkan lava pijar. "Lava pijar terakhir meluncur turun berjarak 300 meter seminggu lalu. Lava pijar meluncur turun melalaui DAS Semeru. Namun, hal ini juga dinilai wajar karena menjadi aktivitas rutin Semeru," tuturnya.

Adanya luncuran lava pijar itu kata dia tidak membuat masyarakat di bawah kaki gunung khawatir. Tapi pemkab meminta warga agar tetap meningkatkan kewaspadaannya. Warga sekitar lereng Semeru, terutama yang bermukim di kawasan Rowo Baung, Kecamatan Pronojiwo yang masuk wilayah luncuran lava pijar, sejauh ini telah dibekali berbagai sosialisasi tanggap dini bencana Semeru.

"Warga sekitar sudah paham dengan karakteristik Semeru. Bahkan, Satlak PB Lumajang bekerja sama dengan Badan Nasional Pnanggulangan Bencana (BNPB) beberapa waktu lalu telah mengelar simulasi bencana Semeru. Jadi, masyarakat sudah terlatih dengan kondisi bahaya, jika terjadi potensi bencana Semeru," ujarnya.

Jika kawasan Semeru tertutup awan gelap, kondisi itu menandakan hujan dan terjadi luncuran lahar dingin. "Dengan kondisi cuaca seperti ini, Satlak terus bekerja memberikan himbauan kepada warga di sekitar DAS Semeru, jika sewaktu-waktu terjadi luncuran lahar dingin," jelasnya.

Lahar dingin Semeru, lanjut Rochani, rutin terjadi jika debit curah hujan di kawasan puncak Semeru tinggi.

"Yang menjadi fokus perhatian kami adalah para penambang pasir yang bekerja di sepanjang DAS Semeru, agar mereka berhati-hati dengan luncuran lahar dingin ini. Karena, lahar bisa meluncur sewaktu-waktu yang membawa material vulkanik berupa pasir dan bebatuan dalam jumlah besar yang membahayakan keselamatan jiwa," tandasnya.

(wln/wln)

No comments:

Post a Comment