YOU CAN GET ALL

Thursday 8 July 2010

Habis Cium terbitlah PENTUNG


- Mengencani bini tetangga mengasyikkan, ngkali ya? Tapi ketika ketahuan suaminya, lebih asyik lagi, tuh. Setidaknya ini pengalaman Kenthut, 40. Baru saja “cup-cup ajino moto” sama Ny. Lastri, 46, tahu-tahu dikemplang kayu oleh Jatmiko, 56, suami gendakannya. Kontan dia pingsan dan jadi urusan polisi dan rumahsakit.

Ini kisah asmara lintas tetangga. Yang satu kesepian karena sering ditinggal suami, yang satunya lagi sedang doyan-doyannya karena dalam usia puber kedua. Lantaran saling membutuhkan itulah, kerjasama nir laba dalam bidang asmara itu berlangsung secara seksama di Desa Sukadono Kecamatan Panceng, Kabupaten Gresik (Jatim). Tapi setelah kebak sudukane (banyak berbuat mesum), tibalah masa sial itu bagi Kenthut. Baru saja “pemanasan” bersama Ny. Lastri di dekat kandang ayam, tahu-tahu bug……kayu lumayan gede mendarat di gundul.

Kenthut memang masih muda dan enerjik. Dalam usia 40 tahun kini, orang menyebutnya sebagai puber kedua. Karenanya nafsu Kenthut menjadi tinggi sekali, dijatah seminggu dua kali oleh istrinya di rumah, tidaklah cukup. Ibarat orang makan, dia masih terasa lapar melulu. Dan seperti lazimnya orang kelaparan, jatah di rumah tidak mencukupi, mulailah jajan di luar; entah itu bakso, mie pangsit atau ketoprak yang tidak pakai humor.

Dan Kenthut ternyata orangnya nggragas (rakus) sekali. Cari jajanan di luar tidaklah mencari di tempat jauh, tapi justru di dekat-dekat rumahnya saja. Kebetulan dia punya tetangga yang istrinya lumayan cantik. Wajah Ny. Lastri memang biasa-biasa saja, tapi bodinya meck……seksi menggiurkan. Dalam usia 46 tahun kini, bini Jatmiko ini nampaknya masih STNK (Setengan Tua Ning Kepenak). Setiap kali melihat tetangganya ini melintas, pendulum Kenthut selalu kontak, dan kemudian membayangkan hil-hil yang mustahal.

Sebetulnya sudah lama dia nginceng (mengincar) Ny. Lastri, tapi karena keperluan belum begitu mendesak, keinginan itu belum muncul di permukaan. Tapi setelah menginjak usia puber kedua ini, Kenthut lalu ingin coba-coba. Kebetulan pula dia melihat, Jatmiko suaminya yang guru ini kalau mengajar sampai malam hari. Bahkan, beberapa kali Kenthut melihat Mas Guru pergi ke luar kota hingga berhari-hari. “Ah, mbak Lastri pasti sering kesepian nih,” begitu Kenthut berkesimpulan.

Yakin dengan hipotesanya, coba-coba dia mengadakan penjajagan. Ketika ketemu Lastri seusai belanja di warung, digodanya dengan kata-kata seronok dan menjurus. Eh, ternyata wanita ini meresponnya. Lain hari Kenthut lebih agresip lagi, dengan cara mencolek wanita itu. Ternyata reaksinya hanya pendek saja: “Ssst, nanti ada yang lihat lho….!” Wah, itu artinya, jika tak ada yang lihat bolehlah dicoba. Nah, dengan keyakinan itu, Kenthut menjadi semakin berani. Di kala mas guru Jatmiko mulang (mengajar) di kelas, di rumah istinya juga mulang dalam arti kemule ilang (selimutnya hilang), karena diserobot Kenthut.

Sejak itu, setiap Jatmiko ke luar kota, Kenthut – Lastri pasti berbagi cinta di ranjangnya. Tapi beberapa hari lalu, saat keduanya baru “pemanasan” di dekat kandang ayam, ketahuan Jatmiko langsung. Tentu saja Kenthut langsung kabur. Tapi mas guru ini lalu mengajak mertuanya untuk memberi pelajaran. Nah, bersama bapaknya Lastri, lelaki yang baru menciumi bini tetangga itu dicari. Saat dia baru medang (minum) di warung, tahu-tahu digebuk pakai kayu. Kontan Kenthut ndlosor (terkapar) dan pingsan. Sementara dia dilarikan ke RSU Gresik, Jatmiko dan mertuanya jadi urusan polisi.

Kompak nih ye, mertua dan mantu masuk sel bareng. (JP/Gunarso TS)

Nah Ini Dia

No comments:

Post a Comment