YOU CAN GET ALL

Thursday 8 July 2010

Mertua Penjamin SELINGKUH


- Peselingkuh paling mujur mungkin hanyalah Wisnu, 43, dari Metro, Lampung. Sudah jelas kepergok ngeloni Ny. Muryani, 39, bini orang, tapi ketika hendak menyerahkannya ke polisi, dicegah orang tua wanita praktisi selingkuh itu. Walhasil Wisnu pergi dengan penuh kemenangan, sementara Mariyun, 45, suami Muryani jadi serba salah. Mau dibantah, mertua. Manut saja, kehilangan harga diri.

Lembaga penjamin keuangan adanya di Bank Indonesia, tapi kalau lembaga penjamin peselingkuh, adalah mertua Mariyun, warga Kelurahan Purwosari Kecamatan Metro. Gara-gara kebijakan tak populer mertuanya, dia sebagai lelaki sekaligus suami Ny. Muryani, jelas-jelas kehilangan harga diri. Bayangkan, jelas-jelas Wisnu ini ketangkap basah ngangkangi istrinya di kamar, tapi tiba-tiba persoalan diambil alih mertua. ”Kamu yang ikhlas ya, ini demi kebaikan bersama,” kata mertua penuh wibawa dan sok kuasa.

Mariyun selama ini memang tinggal di kompleks Mertua Permai yang bebas cicilan. Sebagai lazimnya mantu yang masih numpang orangtua istri, meski kepala keluarga tapi dia tak memiliki kedaulatan penuh. Segala kebijakan rumahtangga sering kali diintervensi mertua. Dan si mantu umumnya tak bisa berkutik, karena merasa masih ndompleng di rumah orang. Jika berani menentang, dikhawatirkan akan dikorek-korek segala kelemahannya selama ini.

Pasangan Mariyun – Muryani memang keluarga sibuk. Suami bekerja di perusahaan swasta, istri jadi PNS di Dinas Pariwisata, Lampung Timur. Karena pekerjaannya itu pula, dia jadi tahu betul apa yang namanya wisman (wisatawan manca negara), dan wisnu (wisatawan nusantara). Dan belakangan ini, Ny. Muryani menjadi super sibuk dalam urusan wisnu. Meski dia bukan petugas guide, tapi mau saja diajak wisnu ke mana-mana, bahkan sering pula mampir di rumahnya.

Tapi jangan salah; wisnu yang satu ini bukan wisatawan nusantara, tapi benar-benar lelaki bernama Wisnu. Kepergian Muryani bersama Wisnu juga bukan dalam rangka mengunjungi DTW (Daerah Tujuan Wisata), tapi wisata asmara di hotel atau rumah sendiri. Di situ Wisnu kenyang bisa menikmati pemandangan indah nan syahdu, paling tidak lekuk liku tubuh kekasih gelapnya ketika dalam kondisi bugil bin gidal-gidul. Paling enak, Wisnu tidak dipungut retribusi.

Muryani pintar sekali mencari waktu. Di saat suami berangkat kerja di kantor, dia malah kembali ke rumah bersama gendakanya tersebut. Lalu pagar ditutup, pintu ditutup, termasuk hording dan nako. Di dalam kamar Muryani – Wisnu kemudian sibuk dengan urusannya sendiri, tapi pembaca pasti bisa menebak apa kira-kira yang mereka lakukan.

Bukan saja pembaca, warga dan tetangga Ny. Muryani juga punya dugaan serupa. Dan kembali dugaan semacam itu mengemuka, ketika beberapa hari lalu warga menyaksikan Wisnu datang dan kemudian tutupan pintu bersama istri Mariyun. Warga yang tak rela kampungnya dikotori, segera kontak Mariyun yang sudah dalam perjalanan menuju cantor. “Mas, pulang dulu saja deh, tuh di rumah istrimu memasukkan lelaki lain,” kata informan.

Buru-buru Mariyun kembali dengan motornya. Memang benar, istri di rumah tutupan pintu ruang tamu dan kamar. Saat digedor-gedor baru 10 menit kemudian membuka pintu dan Wisnu memang ada di kamar. Tentu saja Mariyun dan warga marah sekali. Tapi saat mereka hendak melaporkanya ke polisi, mertua mencegahnya. Alasanya, jika Wisnu sampai ditahan, tak urung Muryani juga akan kena. Maka sebagai mertua keturunan Jawa, segera mencekoki Mariyun dengan falsafah lama: wani ngalah luhur wekasane (berani mengalah akan berjaya di kemudian hari).
Tapi juga kuru awake (kurus tubuhnya). (LP/Gunarso TS)

Nah Ini Dia

No comments:

Post a Comment