YOU CAN GET ALL

Thursday 12 May 2011

Ikada News

Ikada News


Seperti Apakah Bentuk Wajah Dari 7 Miliar Manusia?

Posted: 12 May 2011 07:04 AM PDT

IkadaNews - Kebayang ga seperti apa sih bentuk muka rata-rata manusia sekarang ini ?? meskipun di internet, tv dan media lain kita melihat banyak bentuk wajah tapi semua ada bentuk dari rata -rata wajah tersebut. Nah kalau kalian penasaran seperti apa bentuk wajah dari 7 Miliar Manusia, yuk kita lihat di bawah ini :

Populasi 7 Miliar diwakili dengan 7.000 Figur , 1 Figur Mewakili 1 juta manusia

Gambar Keturunan Pria China berumur 28 tahun ini dibuat untuk National Geographic oleh Chinese Academy of Sciences di Beijing. Akademi tersebut telah mengumpulkan foto selama 10 tahun dari beberapa program penelitian nasional. Artis digital, Joe Lerlota dari Bryan Christie Design me-reka ulang foto tersebut untuk keperluan poster menggunakan 7000 figur manusia.

Tidak hanya wajah rata-rata saja yang didapat dari 7 Miliar Manusia, Keanekaragaman dari semua manusia pun ada rata- ratanya,berikut rata-rata yang saya rangkum dari data National Geographic:

Bahasa :

* 13% Menggunakan Bahasa Mandarin sebagai bahasa utama
* 5% Spanyol
* 5% Inggris

Kewarganegaraan :

* 19% Orang China
* 17% India
* 4% Amerika

Agama :

* 33% beragama Kristen
* 21% Muslim
* 13% Hindu

Pekerjaan :

* 40% Bekerja dibidang Jasa
* 38% di Agrikultur
* 22% di Industri



Pendidikan :

* 82% Bisa Membaca

dan 51% menetap dikawasan Urban

Dengan 7 Miliar Manusia dan bertambah menjadi 9 miliar pada 2045,

Apakah Bumi menjadi Sesak ??


 http://forum.vivanews.com/showthread.php?t=100509

Ririn Ekawati Trauma Sama Anak Pejabat

Posted: 12 May 2011 06:48 AM PDT


IkadaNews - Kandasnya rumah tangga Ririn Ekawati dengan Edwin Abeng, membuatnya tak ingin kepikiran untuk menikah kembali. Meski dia masih betah untuk berdua bersama anaknya, namun dia membantah jika trauma untuk memulai rumah tangga baru kembali.
"Belum kepikiran, trauma sih enggak. Sekarang fokus ke kerjaan dan anak. Cari laki-laki yang tulus dan mau menerima aku apa adanya dengan anak, itu agak susah. Kalau memang nikah, ya dengan pria yang tepat. Kalau untuk cari kayaknya enggak deh," ujarnya saat dijumpai di Rusun Harun , Tebet, Jakarta Selatan, Rabu (4/5).
Ririn menambahkan bahwa dia tak ada target untuk segera menikah kembali,. Menurutnya perjalanan hidup tak ada yang diduga, seperti yang dijalaninya. Bagi Ririn dia mencoba menikmati serta mensyukuri.
"Aku enggak ada target, aku gak sangka jadi pemain film, menikah dan untuk jadi janda. Jadi aku jalani, syukurin dan aku nikmatin jadi gak ada target kapan nikah, punya anak lagi. Kalau pas waktunya gak berhasil bisa sakit hati," terang Ririn yang pernah diajak nikah oleh pacarnya selepas 2 tahun perceraian.
"Pernah ada, jadi Aku cerai hampir empat tahun yang lalu. Setelah satu tahun perceraian aku baru berani buka hati dan Dua tahun lalu, ada yang pernah mengajakku menikah tapi baru sekedar sayang aja gak lebih, sampai satu titik pacarku itu ngajakin nikah tapi aku bilang belum bisa. Aku bilang gitu aja akhirnya putus juga, apalagi kalau aku terima ajakan nikahnya nanti yang ada cerai lagi," jelasnya.
Meski tak trauma untuk menikah lagi, namun Ririn mengaku masih trauma untuk memilih calon suami dari kalangan pejabat. Untuk jodohnya Ririn hanya ingin suami dari kalangan biasa yang bertanggung jawab.
"Trauma sama anak pejabat.hehehe... Kayaknya gak usah deh, mendingan dari orang biasa-biasa aja yang bisa bertanggung jawab dan bahagiakan aku. Soalnya aku mau hidup normal karena jujur aku sudah pernah melewati jadi 'seseorang' dan itu tidak menjanjikan kebahagian apa-apa," tukasnya.









http://www.kapanlagi.com/showbiz/selebriti/ririn-ekawati-trauma-sama-anak-pejabat.html

Pria Berwajah Rata Ini Miliki Wajah Baru

Posted: 12 May 2011 05:05 AM PDT

IkadaNews - Seorang pria 25 tahun asal Fort Worth, Texas baru saja menjalani transplantasi wajah lengkap di Amerika Serikat. Namanya Dallas Wiens. Ia seorang pekerja konstruksi yang menderita luka bakar parah di bagian wajah dan kepalanya dua setengah tahun lalu.

Kala itu, lift yang ditumpanginya tiba-tiba meledak. Nyawanya hampir terenggut. Namun, setelah koma selama tiga bulan, ia terbangun walau detail wajahnya hilang. Wajahnya seperti kulit rata tanpa mata, hidung, dan bibir. Sebanyak 22 operasi pun tak sanggup membuatnya pulih.

Bak mukjizat, pekan lalu, Wiens mendapatkan wajah baru sebagai hadiah dari Brigham and Women's Hospital di Boston. Dengan tim medis beranggotakan lebih dari 30 orang, ia menjalani operasi transplantasi wajah selama 15 jam. Tim itu berhasil memberinya mata dan hidung, lengkap dengan otot-otot dan saraf.

Wiens adalah orang kedua yang menjalani transplantasi wajah di rumah sakit itu. Sebelumnya, James Maki menerima transplantasi parsial di tahun 2005 setelah tidak sengaja jatuh di sebuah rel kereta listrik bawah tanah dengan posisi wajah terlebih dahulu menyentuh tanah.

Wiens tidak terlalu peduli dengan penampilannya yang lebih manusiawi setelah operasi. Yang ia pikirkan hanya ingin segera merasakan ciuman, gadis kecilnya yang berusia tiga tahun. "Dulu, saya tidak dapat merasakan ciuman putri saya, dan saya juga tidak dapat menciumnya," ujarnya dikutip situs ABC News.

Namun, seperti dilansir dari Daily Mail, Weins merasa sangat senang karena dapat kembali merasakan kecupan sayang dari putrinya. "Sangat menakjubkan dapat kembali merasakan ciumannya setelah 2,5 tahun tidak
dapat merasakan apapun," ujarnya.

Dr Bohdan Pomahac, ketua tim operasi transplantasi, mengatakan bahwa kulit wajah Wiens dapat 90 persen berfungsi kembali untuk merasakan sensasi, terutama di bagian kening, pipi kanan, dan bibir.

Terlepas dari penampilan dan kemampuannya merasakan sentuhan, desain wajah Wiens lebih didasarkan untuk kepentingan bernapas, berbicara, makan, dan berinteraksi sosial. "Wajah adalah organ tubuh yang sangat kompleks, namun kami mencoba mengakomodasi itu semua," ujarnya.

Mata Wiens hancur saat kecelakaan terjadi, namun ia tidak pernah putus asa untuk dapat melihat lagi. "Dulu, transplantasi wajah adalah fiksi ilmiah. Namun, saya mendapatkannya 15 tahun kemudian," ucap Wiens.

http://kosmo.vivanews.com/news/read/219822-pria-berwajah-rata-ini-miliki-wajah-baru

Miris...Dua Pasangan Ini Menikah di Kuburan

Posted: 11 May 2011 10:49 PM PDT



IkadaNews - Pasangan menikah di pemakaman Tianjin, Cina
Dua pasangan di Cina agak nyeleneh. Mereka memilih menikah di pemakaman alias kuburan.

Pasangan pertama Wu Di dengan Yang Xi, sedangkan pasangan kedua Wei Jian dengan Liu Ling. Demi pernikahan ini, pemakanan di Tianjin dihias layaknya sebuah pesta pernikahan.

"Kami bertemu di pemakaman ini dan kami saling mengenal di sini," kata Wu Di. "Kuburan di sini jadi saksi cinta kami. Hanya kematian yang bisa memisahkan kami."

Menurut Wu Di, pemakaman ini juga dipilih karena mereka berempat mencintai tempat tersebut. Dalam upacara pernikahan mereka juga menanam pohon, mereka berharap pernikahan ini tumbuh dan hidup selamanya.

http://forum.vivanews.com/showthread.php?t=112558

Delapan Kebohongan Seorang Ibu Dalam Hidupnya

Posted: 11 May 2011 10:46 PM PDT

IkadaNews - Dalam kehidupan kita sehari-hari, kita percaya bahwa kebohongan akan membuat manusia terpuruk dalam penderitaan yang mendalam, tetapi kisah ini justru sebaliknya. Dengan adanya kebohongan ini, makna sesungguhnya dari kebohongan ini justru dapat membuka mata kita dan terbebas dari penderitaan, ibarat sebuah energi yang mampu mendorong mekarnya sekuntum bunga yang paling indah di dunia.

Cerita bermula ketika aku masih kecil, aku terlahir sebagai seorang anak laki-laki di sebuah keluarga yang miskin. Bahkan untuk makan saja, seringkali kekurangan. Ketika makan, ibu sering memberikan porsi nasinya untukku. Sambil memindahkan nasi ke mangkukku, ibu berkata : "Makanlah nak, aku tidak lapar" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG PERTAMA

Ketika saya mulai tumbuh dewasa, ibu yang gigih sering meluangkan waktu senggangnya untuk pergi memancing di kolam dekat rumah, ibu berharap dari ikan hasil pancingan, ia bisa memberikan sedikit makanan bergizi untuk petumbuhan. Sepulang memancing, ibu memasak sup ikan yang segar dan mengundang selera. Sewaktu aku memakan sup ikan itu, ibu duduk di sampingku dan memakan sisa daging ikan yang masih menempel di tulang yang merupakan bekas sisa tulang ikan yang aku makan. Aku melihat ibu seperti itu, hati juga tersentuh, lalu menggunakan sumpitku dan memberikannya kepada ibuku. Tetapi ibu dengan cepat menolaknya, ia berkata : "Makanlah nak, aku tidak suka makan ikan" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG KEDUA

Sekarang aku sudah masuk SMP, demi membiayai sekolah abang dan kakakku, ibu pergi ke koperasi untuk membawa sejumlah kotak korek api untuk ditempel, dan hasil tempelannya itu membuahkan sedikit uang untuk menutupi kebutuhan hidup. Di kala musim dingin tiba, aku bangun dari tempat tidurku, melihat ibu masih bertumpu pada lilin kecil dan dengan gigihnya melanjutkan pekerjaannya menempel kotak korek api. Aku berkata :"Ibu, tidurlah, udah malam, besok pagi ibu masih harus kerja." Ibu tersenyum dan berkata :"Cepatlah tidur nak, aku tidak capek" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG KETIGA

Ketika ujian tiba, ibu meminta cuti kerja supaya dapat menemaniku pergi ujian. Ketika hari sudah siang, terik matahari mulai menyinari, ibu yang tegar dan gigih menunggu aku di bawah terik matahari selama beberapa jam. Ketika bunyi lonceng berbunyi menandakan ujian sudah selesai, Ibu dengan segera menyambutku dan menuangkan teh yang sudah disiapkan dalam botol yang dingin untukku. Teh yang begitu kental tidak dapat dibandingkan dengan kasih sayang yang jauh lebih kental. Melihat ibu yang dibanjiri peluh, aku segera memberikan gelasku untuk ibu sambil menyuruhnya minum. Ibu berkata : "Minumlah nak, aku tidak haus!" ---------- KEBOHONGAN IBU YANG KEEMPAT

Setelah kepergian ayah karena sakit, ibu yang malang harus merangkap sebagai ayah dan ibu. Dengan berpegang pada pekerjaan dia yang dulu, dia harus membiayai kebutuhan hidup sendiri. Kehidupan keluarga kita pun semakin susah dan susah. Tiada hari tanpa penderitaan. Melihat kondisi keluarga yang semakin parah, ada seorang paman yang baik hati yang tinggal di dekat rumahku pun membantu ibuku baik masalah besar maupun masalah kecil. Tetangga yang ada di sebelah rumah melihat kehidupan kita yang begitu sengsara, seringkali menasehati ibuku untuk menikah lagi. Tetapi ibu yang memang keras kepala tidak mengindahkan nasehat mereka, ibu berkata : "Saya tidak butuh cinta" ----------KEBOHONGAN IBU YANG KELIMA

Setelah aku, kakakku dan abangku semuanya sudah tamat dari sekolah dan bekerja, ibu yang sudah tua sudah waktunya pensiun. Tetapi ibu tidak mau, ia rela untuk pergi ke pasar setiap pagi untuk jualan sedikit sayur untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kakakku dan abangku yang bekerja di luar kota sering mengirimkan sedikit uang untuk membantu memenuhi kebutuhan ibu, tetapi ibu bersikukuh tidak mau menerima uang tersebut. Malahan mengirim balik uang tersebut. Ibu berkata : "Saya punya duit" ----------KEBOHONGAN IBU YANG KEENAM

Setelah lulus dari S1, aku pun melanjutkan studi ke S2 dan kemudian memperoleh gelar master di sebuah universitas ternama di Amerika berkat sebuah beasiswa di sebuah perusahaan. Akhirnya aku pun bekerja di perusahaan itu. Dengan gaji yang lumayan tinggi, aku bermaksud membawa ibuku untuk menikmati hidup di Amerika. Tetapi ibu yang baik hati, bermaksud tidak mau merepotkan anaknya, ia berkata kepadaku "Aku tidak terbiasa" ----------KEBOHONGAN IBU YANG KETUJUH

Setelah memasuki usianya yang tua, ibu terkena penyakit kanker lambung, harus dirawat di rumah sakit, aku yang berada jauh di seberang samudra atlantik langsung segera pulang untuk menjenguk ibunda tercinta. Aku melihat ibu yang terbaring lemah di ranjangnya setelah menjalani operasi. Ibu yang keliatan sangat tua, menatap aku dengan penuh kerinduan. Walaupun senyum yang tersebar di wajahnya terkesan agak kaku karena sakit yang ditahannya. Terlihat dengan jelas betapa penyakit itu menjamahi tubuh ibuku sehingga ibuku terlihat lemah dan kurus kering. Aku sambil menatap ibuku sambil berlinang air mata. Hatiku perih, sakit sekali melihat ibuku dalam kondisi seperti ini. Tetapi ibu dengan tegarnya berkata : "Jangan menangis anakku, aku tidak kesakitan" ----------KEBOHONGAN IBU YANG KEDELAPAN.

Setelah mengucapkan kebohongannya yang kedelapan, ibuku tercinta menutup matanya untuk yang terakhir kalinya.

Dari cerita di atas, saya percaya teman-teman sekalian pasti merasa tersentuh dan ingin sekali mengucapkan : " Terima kasih ibu ! " Coba dipikir-pikir teman, sudah berapa lamakah kita tidak menelepon ayah ibu kita? Sudah berapa lamakah kita tidak menghabiskan waktu kita untuk berbincang dengan ayah ibu kita? Di tengah-tengah aktivitas kita yang padat ini, kita selalu mempunyai beribu-ribu alasan untuk meninggalkan ayah ibu kita yang kesepian. Kita selalu lupa akan ayah dan ibu yang ada di rumah.

Jika dibandingkan dengan pacar kita, kita pasti lebih peduli dengan pacar kita. Buktinya, kita selalu cemas akan kabar pacar kita, cemas apakah dia sudah makan atau belum, cemas apakah dia bahagia bila di samping kita. Namun, apakah kita semua pernah mencemaskan kabar dari ortu kita? Cemas apakah ortu kita sudah makan atau belum? Cemas apakah ortu kita sudah bahagia atau belum? Apakah ini benar? Kalau ya, coba kita renungkan kembali lagi. Di waktu kita masih mempunyai kesempatan untuk membalas budi ortu kita, lakukanlah yang terbaik. Jangan sampai ada kata "MENYESAL" di kemudian hari`.

http://forum.vivanews.com/showthread.php?t=112572

Attila the Hun, Kaisar Nomadik Paling Sadis

Posted: 11 May 2011 09:43 PM PDT

IkadaNews - Attila, kepala suku HUNS yang agresif dan ambisius ini dikenal sebagai "momok tuhan" karena kebuasannya. Ucapannya yang terkenal:
dimana saya melintas, rumput tidak akan tumbuh lagi

hanya sedikit yang diketahui tentang masa kecilnya, pada tahun 434, ia dan saudaranya BLEDA mewarisi sebuah kekaisaran yang luas membentang dari alpen hingga laut baltik dari pamannya RUGA THE HUN. sebelumnya, ruga telah membuat perjanjian dengan WESTERN ROMAN EMPIRE. attila dan bleda memperbaharui perjanjian itu dengan tujuan menaikkan upeti yang harus dibayar roma sebesar 700 pound emas setahun demi perdamaian.

bangsa hun mengalihkan perhatiannya ke timur. Mereka ingin memperluas kekaisaran ke media, persia, scythia. tetapi pada 439, kaisar roma tidak sanggup membayar upeti, attila menyerang dan melibas Singidium, belgrade, dan banyak kota balkan lainnya. gencatan senjata emungkinkan orang roma membangun ulang roma. tapi pada 443, attilla menyerang dan melibas Nis di serbia, Sofia di bulgaria. serangan ke Nis benar-bear meluluhlantakkan kota itu sehingga 8 tahun kemudian, para diplomat roma melintas untuk bertemu attila dan melewati daerah itu, mereka melaporkan aroma kematian sangat menyengat, tulang belulang manusia menggunung.

suku Hun menyerbu konstatinopel dan berhasil mengalahkan roma di timur, kaisar dipaksa membayar hutang sebesar 6000 pound emas ditambah 2100 pound emas setahun demi perdamaian.

pada 445, attila membunuh bleda dan menobatkan dirinya sebagai penguasa tunggal kekaisaran hun. dia menghancurkan lagi balkan pada 447. lalu ia menyerbu yunani. seorang ahli sejarah menyatakan "terdapat begitu banyak pembantaian, dan pertumaphan darah sehingga tak terhitung jumlah mereka yang mati. suku hun menghancurkan gereja, membunuh para perawan dan biarawan. mereka benar-benar menghancurkan Thrace sehingga tidak bisa dipulihkan lagi.

pada musim semi 451, attila bersekutu denga suku vandal dan bangsa franc untuk menyerang jantung erpoa barat. dengan 700.000 pasukan, mereka melibas orleans, rheims, berlin, mainz, cologne, trier. di orleans, attila dikalahkan oleh pemimpin legiun roma Flavius tetapi berhasil membunuh raja Goth Theodoric.

lalu ia menyerang italia mulai dari milan, padua dan verona, tetapi ia membatalkan mencaplok roma karena terkesan oleh kesucian Paus Leo I yang pergi ke perbatasan kota untuk bernegosiasi dengan mereka.

saat kembali ke ibukota kekaisaran, ia mendapat istri baru, Illdico namanya. setelah mabuk berat semalam, ia beserta mempelai wanita pergi menuju ranjang, paginya, Attila meninggal dunia. dengan darah mengucur dari hidungnya.

http://forum.vivanews.com/showthread.php?t=112408

No comments:

Post a Comment