untaianberita
Rabu, 02/02/2011 07:04 WIB
Hosni Coba Lakukan Tawar Menawar Politik untuk Lindungi Kepentingannya
Muhammad Taufiqqurahman - detikNews
Jakarta - Pengamat politik internasional Bantarto Bandoro menilai demonstrasi yang terjadi di Mesir mempunyai persamaan dengan dengan demonstrasi yang pernah terjadi di Indonesia pada tahun 1998. Presiden Hosni Mubarak juga dinilai akan mencoba melakukan tawar-menawar politik untuk melindungi kepentingan pribadinya.
"Dari pemerintahan yang lama berkuasa sama. Kejenuhan politik yang sama seperti di Indonesia menimbulkan reaksi masyarakat yang massif terhadap rezim yang berkuasa," ujar Bantarto Bandoro saat berbincang dengan detikcom, Selasa (1/1/2011) malam.
Berdasarkan permintaan masyarakat Mesir, Hosni diminta menanggalkan jabatannya paling lambat pada Jumat (4/2) depan. Meski begitu, menurut Bantarto, permintaan tersebut akan ditolak oleh Hosni.
"Saya memastikan tidak akan turun pada Jumat ini. Hosni tidak akan memenuhi permintaan tersebut, karena Hosni ingin bertahan untuk menciptakan suasana yang stabil dan melakukan negoisasi tawar-menawar publik," jelasnya.
Keinginan Hosni tersebut, lanjut Bantarto, tentunya mempunyai konsekuensi pada pemerintah yang akan berhadapan dengan langsung dengan penolakan oleh rakyatnya sendiri.
"Penolakan Hosni justru membuat rakyatnya semakin resistan. Hosni harus mendengar rakyatnya," kata Bantarto.
Bantarto menjelaskan, jika akhirnya Hosni harus turun dari jabatannya yang selama 30 tahun dipegangnya, maka ada keinginan dari Hosni sendiri untuk menyerahkan jabatannya ke Wakil Presiden Omar Suleiman.
"Keinginan Hosni tidak akan memecahkan masalah untuk menyarahkan kepada wakilnya. Hosni ingin turun dengan ada seseorang yang melindungi dia," terangnya.
Harta kekayaan Hosni yang diperkirakan mencapai Rp 360 triliun, tentunya akan menjadi incaran dari pihak oposisi untuk dikejar karena akan menjadi perhatian masyarakat.
"Dari oposisi ingin menyenangkan hati rakyat dengan melacak harta Hosni," tuturnya.
Bantarto menilai, jika pun nantinya Hosni turun dari jabatannya, maka tokoh yang saat ini dinilai pantas menduduki jabatan tertinggi di Mesir adalah tokoh oposisi Mohamed ElBaradei. "Tokoh ini yang diinginkan masyarakat," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Hosni Mubarak berjanji tidak akan mengikuti pemilihan presiden yang akan digelar pada September mendatang. Sementara itu, sejuta orang masih bertahan di jalan-jalan untuk berdemonstasi meminta Hosni Mubarak untuk turun dari jabatannya secepatnya.
(fiq/anw)
No comments:
Post a Comment