YOU CAN GET ALL

Wednesday 8 December 2010

WIKILEAKS Bocorkan Dokumen Pentagon

untaianberita

Wikileaks Bocorkan Dokumen, Pentagon Siaga
Kumpulan dokumen itu memuat laporan kelompok tempur dan strategi pertempuran.
SENIN, 18 OKTOBER 2010, 11:40 WIB
Renne R.A Kawilarang, Denny Armandhanu
Personil Brigade Tempur AS bersiap meninggalkan Irak (AP Photo/ Maya Alleruzzo)

VIVAnews - Setelah membocorkan 70.000 dokumen pemerintah AS mengenai Perang Afghanistan Juli lalu, pengelola Wikileaks kabarnya akan membocorkan lagi sebanyak 400.000 dokumen di laman mereka. Kali ini mengenai Perang Irak.

Maka, menurut stasiun televisi BBC, Departemen Pertahanan AS (Pentagon) membentuk tim beranggotakan 120 orang yang bertugas mencari tahu kemungkinan pengaruh akibat pembocoran dokumen tersebut.

Pentagon khawatir dokumen yang akan dibocorkan nanti adalah dokumen aktivitas penting (Significant Activities/SIGACTS) yang didalamnya memuat beberapa insiden seperti serangan terhadap pasukan koalisi, pasukan keamanan Irak, warga sipil atau infrastruktur di negara tersebut.

Menurut juru bicara Pentagon, David Lapan, tim 120 orang ini dibentuk beberapa minggu lalu untuk melakukan penyisiran dokumen pada database di Irak dan memperkirakan bahaya yang timbul jika dokumen tersebut bocor ke publik. Selain memuat SIGACTS, dokumen-dokumen di Irak juga memuat laporan kelompok tempur dan strategi pertempuran.

“Sampai saat ini Pentagon belum mengetahui berapa banyak dan dokumen apa yang akan dibocorkan,” ujar Lapan pada Minggu, 17 Oktober 2010.

Lapan mengatakan bahwa Pentagon tidak mengetahui kapan tepatnya Wikileaks akan membocorkan dokumen tersebut. Namun, Pentagon memperkirakan dokumen akan dipublikasikan pada Senin atau Selasa.

Lapan meminta agar Wikileaks, yang digawangi seorang aktivis internet, Julian Assange, tidak membocorkan dokumen-dokumen perang tersebut. Dia mengatakan bahwa pembocoran dokumen dapat mengancam keselamatan tentara AS yang berada di Timur Tengah.

“Hal ini tidak sesederhana pembocoran nama-nama, terdapat hal lain selain nama dan dokumen yang kemungkinan juga terancam,” ujarnya.

Mengenai perang Irak, Wikileaks hanya membocorkannya ke sejumlah media tertentu, yang sebelumnya juga mencapat bocoran dokumen perang Afghanistan pada Juli 2010. Diantara media tersebut adalah The New York Times, The Guardian, Der Spiegel dan Newsweek.

Wikileaks tidak menyebutkan sumber darimana dokumen-dokumen tersebut diperoleh. Namun dicurigai Bradley Manning, seorang analis intelijen militer AS yang saat ini berada dalam penahanan militer, adalah orang yang membocorkan dokumen tersebut. Manning ditahan karena telah membocorkan rekaman video berisikan serangan helikopter Apache AS di Irak kepada Wikileaks.

• VIVAnews

No comments:

Post a Comment