untaianberita
VIVAnews - Padatnya lalu lintas jalan Kaliurang membuat proses evakuasi pengungsi dari tiga kecamatan ke Stadion Maguwoharjo, Sleman mengalami kendala. Jarak pandang terbatas, jalan raya berlumpur debu.
"Kami kesulitan untuk mengevakuasi para pengungsi Pakem, Turi, dan Cangkringan ke Stadion Maguwoharjo," kata Wakapolda Yogyakarta Komisaris Besar Tjiptono di tvOne,Jumat 5 November 2010.
Menurut Tjiptono, jarak pandang di ruas jalan yang dilintasi dari tiga kecamatan itu sangat terbatas. Jarak pandang itu terbatas karena pekatnya debu vulkanik yang terus mengguyur deras.
Belum lagi kondisi jalan yang mulai berlumpur karena hujan abu. "Kondisi ini membuat pengendara lebih berhati-hati memacu kendaraannya," ujar dia.
Tjiptono melanjutkan, tebalnya abu hingga menutup kaca-kaca mobil. Bau belerang yang tajam juga mulai mengganggu para warga.
"Truk evakuasi yang selesai membawa pengungsi di stadion Maguwoharjo dan mencoba kembali lagi ke Kaliurang atas untuk mengangkut pengsungsi, terhambat karena kondisi jalan yang padat dan tertutup abu," ungkap dia.
Berdasarkan laporan sementara tidak ada korban jiwa akibat kecelakaan lalu lintas. Hanya saja salah satu warga ada yang panik dan meninggalkan sepeda motornya di persimpangan Kentungan.
Saat ini, masih ada beberapa pengungsi di kawasan Cangkringan, Turi, dan Pakem belum dievakuasi. "Kami terus berkoordinasi dengan TNI untuk menyelamatkan pengungsi ke tempat yang aman," kata mantan Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya ini.
No comments:
Post a Comment