YOU CAN GET ALL

Sunday 17 October 2010

Minta Duit Istri untuk Biaya Selingkuh

untaianberita

Keterlaluan, Sang Suami Minta Duit Istri untuk Biaya Selingkuh
Sabtu, 16 Oktober 2010 , 17:49:00 WIB
Laporan: Sopyan Munawar

ILUSTRASI/IST


RMOL.
Pasangan suami istri ini bernama Sair (45) dan Ikoh (43), warga Kampung Sangkali RT 04/02 Mangkubumi, Kota Tasikmalaya. Keduanya telah membina rumah tangga sekitar 25 tahun.

Meski Sair tidak mempunyai pekerjaan tetap, Ikoh terus bersabar. Ya, untuk menyambung hidup, Ikoh berjuang keras sendirian. Ia jualan makanan ringan di Pasar Induk Cikurubuk. Sair bukannya berterima kasih. Dia malah bertingkah. Sair main api. Dia menjalin hubungan asmara dengan gadis desa, warga Puspahiang, Kabupaten Tasikmalaya.

Jika ingin ‘ngapel,’ tak segan dia minta uang pada Ikoh. Karuan saja ia protes. Pertengkaran pun kerap terjadi. Puncaknya, Sair menghilang untuk beberapa hari.

Nah, ketika pulang dia marah-marah. Ikoh yang tengah berjualan di Pasar Induk Cikurbuk (Sabtu, 16/10) dihantam batu. Hingga hidungnya mengeluarkan darah. Tak hanya itu disaksikan puluhan orang, tubuh Ikoh diinjak-injak. Warga, yang kasihan melihat Ikoh, bertindak. Sair diamankan. Kemudian diserahkan ke polisi.

Yakin dirinya jadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT), Ikoh diantar Lia (20), anaknya, melapor ke Polresta Tasikmalaya.

Di kantor polisi terungkap, perlakuan kasar yang diterima Ikoh nyatanya bukan pertama kali. Selama menjalin hubungan rumah tangga, ia kerap menjadi sasaran kemarahan Sair. Yap, selain pukulan, makian pun jadi menu utama sehari-hari. Bahkan kini mata sebelah kanan Ikoh tidak bisa melihat secara normal akibat dipukul Sair.

"Ibu saya selama ini bersabar, namun kali ini keterlaluan dan kami sudah tidak tahan lagi dengan perlakukan bapak," kata Lia.

Menurut Ikoh kejadian di Pasar Induk Cikurubuk itu akibat Sair temperamen. Selama ini, disamping menjalani hidup sebagai pengangguran, Sair kerap meminta uang dan melucuti sejumlah perhiasan dari Ikoh.

Jika tidak diberi, maka dipastikan makian dan pukulan akan bersarang di wajah wanita yang telah beranak tiga ini. Sejumlah uang yang diminta, kata Ikoh diguna untuk biaya perselingkuhannya dengan gadis desa.

Perselingkuhan Sair tercium Ikoh dari laporan beberapa rekan sesama pedagang. Ikoh berontak. Diputuskan untuk beberapa hari keduanya menjalani hidup tidak dalam satu rumah. Tapi, Ikoh yakin kesempatan ini digunakan Sair untuk menginap di rumah selingkuhannya.[zul
]

No comments:

Post a Comment