YOU CAN GET ALL

Saturday 21 August 2010

Pedagang Ogah Jual Beras Bulog Karena Tak Layak Konsumsi

Jakarta - Tidak tega dengan kondisi beras yang rusak dan harga yang tinggi, pedagang beras kembalikan stok beras IR kualitas III dan IV kepada Bulog.

Amir salah seorang pedagang beras di Pasar Rawamangun mengakui dirinya tidak lagi menjual beras IR Kualitas III dan IV. Karena beras dari Bulog tersebut memiliki kondisi yang tidak layak.

"Kita nggak ada beras IR III karena ada flek hitam dan berasnya hancur. Nggak tahu juga itu stok beras kapan," ungkapnya kepada detikFinance, Sabtu (21/8/2010).

Begitu juga dengan Amsir, dia tidak menjual beras IR kualitas IV karena kondisi beras yang kuning. "Enggak jual karena kuning," ujarnya.

Selain kondisi beras yang tidak layak, Amir menyatakan Bulog juga menentukan harga di atas harga Pasar Induk Beras Cipinang.

"Waktu sebelum puasa, Bulog menentukan harga beras itu Rp 5.850/kg. Padahal di Pasar Induk hanya Rp 5.650/kg dengan kondisi yang lebih baik dibandingkan yang harganya Rp 5.850/kg itu. Ya disorakin. Bulog datang malah nggak menolong," tegasnya.

Akibatnya, lanjut Amir, peminat dari beras kualitas rendah ini berkurang. Inilah yang menyebabkan banyak pedagang beras mengembalikan dan tidak mengambil stok beras tersebut di Pasar Induk.

Sebelumnya, stok beras yang berada di Gudang PT Bulog (Persero) kecamatan Bangodua, Indramayu, Jawa Barat ditemukan berkutu. Namun, menurut Wakil Menteri Pertanian Bayu Khrisnamurti itu hal biasa.

"Ah itu kan biasa, kayak nggak pernah masak nasi saja," katanya saat melakukan kunjungan dalam rangka panen raya di desa Beduyut, Kecamatan Bangodua, Indramayu, Jawa Barat, Jumat (20/8/2010).

Ia mengatakan, meski seringkali kita menemukan beras yang bersih, menurutnya setiap beras yang baru saja dipanen pasti berkutu. Nanti, sebelum dijual atau dikonsumsi pasti akan dibersihkan terlebih dahulu.

"Kalau mau masak nasi kan harus dipilih-pilih dulu apa yang tidak perlu, kan dibuang," katanya.

Menurutnya, beras yang terdapat di Gudang Bulog ini merupakan stok yang disimpan sejak tahun 2009. Tahun ini, Bulog Divre Jawa Barat menargetkan bisa menyalurkan beras hingga 450.000 ton.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa sependapat dengan Bayu, bahwa beras itu memang harus dibersihkan terlebih dahulu sebelum dimasak.

"Itu kan belum dibersihkan saja," kata Hatta.

No comments:

Post a Comment