YOU CAN GET ALL

Thursday 8 July 2010

Cuma punya alat KEJANTANAN


– Ternyata Darnoto, 50, cuma punya alat kejantanan saja, tapi tak jantan ketika menghadapi masalah. Disusul WIL-nya ke rumah, langsung panik, karena istri mencak-mencak. Bingung menyelesaikan kemelut yang dibuatnya sendiri, lelaki dari Gunung Kidul (DIY) ini langsung minum apotas hingga wasalam.

Hebat juga Darnoto ini. Kerja bukan di Kantor Pajak, tapi berani punya selingkuhan. Padahal punya WIL haruslah padat modal. Bagaimana tidak? Sebab dengan WIL sama saja punya dua dapur, karena si wanita pastilah tidak mau jika hanya dapat pasokan onderdil tanpa jaminan materil. Malah kalau bisa, tanpa onderdil pun nggak masalah, karena yang penting materil mengalir terus sampai jauh bagaikan lagu Bengawan Solo riwayatmu ini…..

Begitulah, lelaki dari Desa Gluntung Kecamatan Patuk Gunung Kidul ini tanpa terasa sudah dua tahun lebih memiliki WIL dari kota Yogya. Ini terjadi ketika urusan dagang di negara (baca: kota) begitu orang pinggiran DIY menyebut, sering Darnoto harus pakai menginap segala. Nah, di kala sendirian sedangkan “si jendul” menagih apa yang menjadi haknya, dia menyelesaikannya dengan cara mengambil WIL. Dan ternyata, meski rasa sama saja, tapi WIL jauh lebih punya greng dan stromnya mencapai 240 volt!

Penampilan keseharian Darnoto memang kalem glendam-glendem macam Bahasyim oknum pejabat Ditjen Pajak itu. Cuma bedanya, kalemnya Bahasyim diam-diam punya simpanan uang hingga Rp 64 milyar, sedangkan kalemnya Darnoto karena diam-diam punya simpanan wanita alias Simaskot non BRI. Tetapi kalau ketahuan, akibatnya sama saja. Bahasyim dikutuk rakyat, Darnoto dikutuk dan disumpahi istri dan anak-anaknya.

Selama punya WIL di kota Yogya, bila menginap Darnoto sudah barang tentu selalu mangkal di rumah gendakannya. Cuma setelah usaha dagangnya lesu, dia tidak lagi melakukan ekspansi bisnis ke kota, sehingga ekspansi ke ranjang WIL-nya juga terhenti. Biasanya dalam seminggu bia mangkal dan “mengkal” sebanyak dua kali, kini sudah 2 bulan lagi tak ada “pengkal-pengkalan” di ranjang Lastri, 41, gendakan Darnoto.

Bagi Lastri sih, lama tak di-“pengkal” PIL-nya, tak menjadi masalah, sebab tuntutan di bawah perut tak begitu mendesak daripada tuntutan perut itu sendiri. Jelasnya, semenjak Darnoto tak menginap di rumahnya, dia benar-benar kesulitan logistik untuk kebutuhan sehari-hari. Bayangkan, biasanya hanya bilang “mas…..”, uang Rp 50.000,- atau Rp 100.000,- dari Darnoto langsung masuk ke dompet, sedangkan sekarang sang PIL tak pernah lagi memanjakannya.

Mungkin karena kepepet, beberapa hari lalu Lastri nekad menyusulnya ke tempat asal Darnoto di Gluntung Kecamatan Patuk. Nah, begitu ketemu rumah sang PIL, tanpa tedeng aling-aling dia memperkenalkan diri sebagai PIL Darnoto. Tentu saja istri Darnoto terkesiap dan kemudian mencak-mencak. Bukan saja marah pada si wanita pendatang baru, tapi juga mengomeli suami habis-habisan. “Kerja dulu di Kantor Pajak, lalu jadi “markus” kayak Gayus, baru punya selingkuhan….,” kata istri Darnoto.

Diomeli dua wanita sekaligus, Darnoto betul-betul nampak aslinya. Bila selingkuh membutuhkan kejantanan, tapi menghadapi problem yang dibuatnya sendiri dia tak bisa bersikap jantan. Bukan menengahi dua wanita itu, tapi malah kabur ke belakang. Mau terjun ke sumur dihalang-halangi tetangga, dia nekad minum racun apotas hingga terkapar dan mulut berbusa. Saat hendak dilarikan ke RSUD Wonosari, Darnoto keburu wasalam dalam perjalanan.

Jantannya Darnoto sekadar di atas ranjang! (KR/Gunarso TS)

Nah Ini Dia

No comments:

Post a Comment