YOU CAN GET ALL

Tuesday 1 March 2011

Pencari Fakta dari MUI sebagai Second Opinion

untaianberita

Insiden Cikeusik, Ini Kesimpulan TPF MUI

Mobil jamaah Ahmadiyah dibakar massa

VIVAnews - Tim Pencari Fakta (TPF) Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah merampungkan pengusutan insiden berdarah di Cikeusik, Pandeglang, Banten pada Minggu 6 Februari 2011. Hasilnya, TPF MUI menyatakan insiden ini bukan penyerangan warga terhadap jemaah Ahmadiyah, melainkan murni bentrok.

"TPF menemukan bahwa warga Ahmadiyah yang hari itu memulai dengan kedatangan dua mobil dan melempar batu," kata Ketua MUI Amidhan saat dihubungi VIVAnews.com, Senin malam 28 Februari 2011.

TPF MUI, kata dia, telah menyerahkan hasil pencarian fakta ini kepada Mabes Polri sebagai second opinion dalam penyidikan kasus kekerasan itu. "Secara umum, kami mempertanyakan kenapa ada dua mobil itu datang (dari Jakarta) dan membawa kameraman, kemudian persenjataan," kata dia.

Menurutnya, tim di lapangan menemukan bahwa warga Ahmadiyah itu membawa senjata berupa batu, tombak, samurai, dan pedang. Masalah ini, kata dia, lantas bergeser, tidak lagi masalah agama tapi soal gengsi. "Orang Banten itu sama seperti orang Sulawesi Selatan, Aceh, Madura. Adatnya keras. Mendapat perlakuan seperti itu, jawara di sana pun terpicu," kata dia.

MUI berharap pengadilan bisa seobjektif mungkin dalam pengusutan kasus ini sehingga bisa didapat keadilan yang terima semua pihak. Dia pun meminta agar Pemerintah mencari solusi yang dapat menyelesaikan perbedaan masalah Ahmadiyah ini selamanya. "Masalah Ahmadiyah ini kan sudah berlarut-larut. Harus diselesaikan tuntas."

MUI, sambungnya, tetap menyerukan damai di Indonesia dalam menyelesaikan perbedaan yang ada.

Dalam insiden bentrok itu, tiga warga jemaah Ahmadiyah tewas mengenaskan dan lima lainnya luka parah. Kepolisian sendiri telah menetapkan 12 tersangka dalam kasus ini. (sj)

No comments:

Post a Comment