YOU CAN GET ALL

Saturday 12 February 2011

Siapkah Roda Pemerintahan Mesir Setelah Mubarak Terguling ??

untaianberita

Indonesia Ucapkan Selamat kepada Mesir
Indonesia siap berbagi pengalaman dalam proses reformasi.
SABTU, 12 FEBRUARI 2011, 16:06 WIB
Nur Farida Ahniar, Denny Armandhanu


VIVAnews- Pemerintah Indonesia menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh rakyat Mesir atas keberhasilan revolusi mereka menggulingkan Presiden Hosni Mubarak. Indonesia juga siap membantu Mesir dalam proses membangun kembali sistem politik di Mesir.

“Pemerintah Indonesia menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh bangsa Mesir yang telah mampu mengatasi tantangan yang dihadapi saat ini,” ujar Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty Natalegawa, melalui pernyataan resminya, Sabtu, 12 Februari 2011.

Marty juga yakin pilihan rakyat Mesir ini akan mengawali bergulirnya proses transisi demokrasi yang damai dan inklusif yang mengikutsertakan seluruh elemen bangsa Mesir. Indonesia juga percaya, Mesir kedepannya akan memiliki peranan lebih dalam hubungan di kawasan.

“Pemerintah Indonesia percaya bahwa Mesir akan tetap memainkan peran penting di kawasan, termasuk dalam mendorong proses perdamaian di Timur Tengah, serta tali persahabatan yang selama ini telah terjalin antara kedua negara dapat terus berkembang dan akan semakin ditingkatkan,”

Marty mengatakan bahwa Indonesia yang pernah mengalami pengalaman serupa di masa lalu siap membantu Mesir dengan berbagi pengalaman melakukan proses reformasi, transisi demokrasi dan transformasi sistem politik.

“Indonesia akan selalu berada di sisi Mesir dalam upaya bangsa Mesir menuju transisi yang demokratis serta dalam upaya bersama mewujudkan perdamaian yang langgeng di Timur Tengah,” ujar Marty.

Pergolakan di Mesir yang telah terjadi selama 18 hari telah membuat negara tersebut mengalami kelumpuhan. Ratusan ribu demonstran anti Mubarak juga sempat bentrok dengan massa pro Mubarak pada 28-29 Januari 2011, dilaporkan sebanyak 300 orang tewas dalam insiden tersebut.

Mubarak pada Selasa malam, 1 Februari 2010, menolak untuk mundur dan memilih bertahan sampai pemilu presiden September mendatang. Hal ini membuat demonstran semakin marah dan bertambah jumlahnya. Seiring tekanan yang semakin deras datang dari dalam dan luar negeri untuk Mubarak mundur, dia kembali membuat pernyataan. Sekali lagi dia menolak mundur.
Barulah pada Jumat, 11 Februari 2011, Mubarak melalui Wakil Presiden Omar Suleiman menyatakan mundur dan mengalihkan kekuasaan sementara kepada pihak militer. (hs)
• VIVAnews

No comments:

Post a Comment