Sabtu, 12/02/2011 00:34 WIB
Hamas Berpesta di Gaza Rayakan Mundurnya Mubarak
Hery Winarno - detikNews
"Mundurnya Presiden Hosni Mubarak adalah kemenangan awal revolusi di Mesir," kata juru bicara Hamas Sami Abu Zuhri seperti dikutip Reuters, Sabtu (12/2/2011).
Mundurnya Mubarak dinilai hasil pengorbanan dan perjuangan rakyat Mesir. Setelah kabar pengunduran diri Mubarak tersebar, penduduk Gaza segera menembakkan senjata api ke udara. Kembang api juga terlihat di angkasa.
Mundurnya Mubarak ini tentu disambut gembira Hamas. Bukan tanpa alasan, Mubarak dinilai pro Israel dalam setiap keputusan. Misalnya saja kebijakan memblokade perbatasan Rafah. Selain itu revolusi Mesir juga didorong Ikhwanul Muslimin Mesir yang disebut dekat dengan Hamas. Bahkan Hamas disebut merupakan perwakilan Ikhwanul Muslimin di Palestina.
"Kami berharap pemimpin baru Mesir mengambil keputusan cepat untuk membuka blokade atas Gza dan membuka perbatasan Rafah secara permanen. Mengizinkan orang-orang untuk melintas batas agar Gaza bisa dibangun kembali," kata Abu Zuhri.
Hamas Berpesta di Gaza Rayakan Mundurnya Mubarak
Hery Winarno - detikNews
Jakarta - Hamas bergembira menyambut mundurnya Presiden Mesir Hosni Mubarak. Pendukung Hamas di Gaza, Palestina memasang kembang api dan menembakkannya ke udara. Mereka ikut berpesta dan merayakan kemenangan revolusi Mesir.
"Mundurnya Presiden Hosni Mubarak adalah kemenangan awal revolusi di Mesir," kata juru bicara Hamas Sami Abu Zuhri seperti dikutip Reuters, Sabtu (12/2/2011).
Mundurnya Mubarak dinilai hasil pengorbanan dan perjuangan rakyat Mesir. Setelah kabar pengunduran diri Mubarak tersebar, penduduk Gaza segera menembakkan senjata api ke udara. Kembang api juga terlihat di angkasa.
Mundurnya Mubarak ini tentu disambut gembira Hamas. Bukan tanpa alasan, Mubarak dinilai pro Israel dalam setiap keputusan. Misalnya saja kebijakan memblokade perbatasan Rafah. Selain itu revolusi Mesir juga didorong Ikhwanul Muslimin Mesir yang disebut dekat dengan Hamas. Bahkan Hamas disebut merupakan perwakilan Ikhwanul Muslimin di Palestina.
"Kami berharap pemimpin baru Mesir mengambil keputusan cepat untuk membuka blokade atas Gza dan membuka perbatasan Rafah secara permanen. Mengizinkan orang-orang untuk melintas batas agar Gaza bisa dibangun kembali," kata Abu Zuhri.
No comments:
Post a Comment