YOU CAN GET ALL

Wednesday 8 December 2010

Sasaran Tembak WIKILEAKS

untaianberita

Hacktivists Pendukung Wikileaks Deklarasikan Perang Cyber

Wikileaks.ch

TEMPO Interaktif, Jakarta - Hacker-hacker anonimus pendukung Wikileaks bergerilya di dunia maya menyerang pihak-pihak yang menghalau kerja Wikileaks. Mereka yang diancam oleh hacker antara lain situs Paypal, Visa, Mastercard, bank Swiss, bahkan situs jejaring sosial twitter. Hacker yang mendeklarasikan perang cyber ini menjuluki dirinya "hacktivists".

Deklarasi serangan itu sempat tercantum dalam situs hacker www.anonops.net. Sebuah banner deklarasi berpesan "Kami akan menembak siapapun yang mencoba menyensor Wikileaks, termasuk perusahaan multi billiun dolar Paypal. Twitter, anda berikutnya karena telah menyensor diskusi #wikileaks". Operasi penyerangan ini dijuluki: "Operation: Payback (Operasi: Balas Dendam)".

Namun, situs anonops.net ketika dikunjungi pukul 01.00 dini hari sudah tak bisa dibuka. "Akun ini telah ditutup karena alasan berikut ini: furfagottry", demikian tertulis dalam situs tersebut.

Seorang hacker anonimus, yang menamakan dirinya Coldblood, mengatakan banyak hal yang sudah dilakukan untuk menyerang perusahaan yang menghentikan kerja sama dengan Wikileaks. "Situs-situs yang tunduk pada desakan pemerintah menjadi target kami," kata Coldblood.

Pakar pertahanan cyber mengatakan situs-situs diancam oleh suatu hal yang dinamakan Distributed Denial-of-Service Attack (DdoS). DdoS ini mampu memanipulasi situs seolah ia dibanjiri pengunjung melebihi kapasitas hingga akhirnya error.

Analis senior dari firma pertahanan cyber Imperva, Noa Bar Yosef, mengatakan serangan hacker sifatnya sangat fokus pada target. "DdoS merekrut orang-orang dari jaringan mereka sendiri. Mereka meminta pendukungnya mengunduh kode Malware DDoS. Dengan sekejap komputer tersebut terhubung membantu kerja DDoS," kata Noa.

Juru bicara Mastercard, James Issokson, mengatakan, meski sempat mengalami gangguan, layanan transaksi online masih dapat digunakan. "Konsumen masih dapat menggunakan layanan transaksi online dengan aman.

Menanggapi hal itu, Coldblood mengatakan merusak sistem situs secara permanen bukanlah target mereka. "Idenya adalah untuk memberi peringatan bagi mereka. Dengan membanjirnya pengunjung, artinya perusahaan harus membayar lebih untuk ongkos pengelolaan situs mereka", katanya.

Sementara itu, untuk mengamankan situsnya sendiri, Wikileaks telah menyalin (mirror) kandungan situsnya di 729 alamat berbeda. Salinan situs Wikileaks ini dapat dilakukan oleh siapa pun di seluruh dunia.

No comments:

Post a Comment