VIVAnews - Asap tebal berwarna kelabu akibat erupsi yang terjadi di Gunung Bromo, Probolinggo, Jawa Timur berakibat hujan abu di 24 kecamatan di Kabupaten Probolinggo. Kondisi terparah terjadi di dua kecamatan, yakni Sukapura dan Kecamatan Sumber.
"Di tempat tersebut abu mencapai ketebalan 10 cm," kata Bupati Probolinggo, Hasan Aminuddin saat dihubungi VIVAnews Senin, 20 Desember 2010 malam.
Bahkan, peningkatan semburan abu vulkanik akibat erupsi hingga mencapai 1.000 meter.
"Tidak hanya Probolinggo saja yang merasakan itu. Dua kabupaten seperti Lumajang dan Jember juga merasakan hal yang sama," lanjut Hasan
Terkait itu, Hasan menegaskan, pemerintah kabupaten terus melakukan pemeriksaan kesehatan secara gratis kepada masyarakat. Termasuk membagikan susu bubuk untuk dikonsumsi warga.
"Kami memberikan pelayanan pemeriksaan kesehatan itu dengan gratis kepada masyarakat melalui Puskesmas terdekat," terangnya.
Selebihnya, juga dibagikan masker, yang pelaksanaannya selain dilakukan oleh petugas Puskesmas juga kelompok masyarakat lainnya.
Untuk para siswa, didistribusikan ke sekolah masing-masing yang kemudian dibagikan oleh guru. "Untuk warga cukup menunjukkan KTP," tambah Hasan.
Hingga saat ini, sebanyak 350 ribu masker sudah dibagikan ke masyarakat. Dan, akan terus ditambah sesuai dengan kebutuhan.
Meski statusnya telah diturunkan dari Awas menjadi Siaga sejak Senin 6 Desember 2010, Bromo belum berhenti beraktivitas.
Pada Minggu 19 Desember 2010 pagi, Bromo bahkan kembali meletus dan mengeluarkan material berupa abu dan kerikil panas.
Letusan ini menimbulkan semburan abu vulkanik setinggi 1.000 meter. Namun status 'Gunung Brahma' ini tak lantas dinaikkan, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Surono, menyatakan letusan ini adalah normal.
Laporan: Tudji Martudji | Surabaya
Untaian Berita dari Indonesia yang menampilkan informasi dari berbagai surat kabar dalam negeri dan luar negeri.
YOU CAN GET ALL
Monday 20 December 2010
Gunung Merapi Bergoncang
untaianberita
Abu Gunung Bromo Selimuti 24 Kecamatan
SENIN, 20 DESEMBER 2010, 21:16 WIB
Elin Yunita Kristanti
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment