YOU CAN GET ALL

Friday 10 December 2010

Gayus Reinkarnasinya Seorangi Korupsi

untaianberita

" Gayus " Sudah Ada Sejak Zaman Romawi

Jumat, 10 Desember 2010 01:38 WIB

Batam, (tvOne)

Nama Gayus diidientikkan dengan korupsi sejak Gayus Tambunan menjadi tersangka kasus manipulasi pajak, namun sebelum Tambunan, pada zaman Romawi, juga sudah ada `Gayus` lainnya yang juga koruptor kakap.

"Dalam buku, saya temukan ada Gayus Verres, seorang koruptor yang hisup di zaman Romawi," kata Deputi Bidang Pencegahan Korupsi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Muhammad Najib Wahito saat Penyuluhan Peringatan Hari Anti Korupsi Dunia di Batam, Kamis

Ia mengatakan tidak hanya Gayus Tambunan yang lekat dengan korupsi, Gayus Verres juga memiliki kasus dan tingkah polah serupa dengan Tambunan.

"Gayus (Verre) tamak dan brutal," kata Najib.

Gayus Verre adalah seorang gubernur pada masa Romawi kuno, kata dia. Sebagai gubernur, ia sewenang-wenang kepada masyarakat dengan menggunakan uang rakyat seenaknya.

Selain itu, dalam memberikan hukuman kepada warga yang melanggar, ia juga seenaknya.

"Dalam menentukan hukuman, ia meminta uang agar hukuman yang diberikan lebih sedikit," kata Najib.

Tidak hanya dalam memberikan hukuman, kata dia melanjutkan, begitu pula dalam eksekusi hukuman mati. Gayus kerap memberikan opsi kepada kerabat terdakwa, bila membayar uang, maka narapidana mati dapat dikuburkan dengan layak. Sebaliknya, bila tidak diberi uang, maka jenazah narapidana akan dilemparkan sebagai umpan makanan gladiator.

"Gayus (Verres) brutal," katanya.

Dan seperti Gayus Tambunan, saat seorang jaksa berhasil membawa Gayus Verres ke ruang sidang, Verres melakukan kriminalisasi kepada hakim dan jaksa.

"Hakim dituduh macam-macam, karena dia gubernur pada masa itu sehingga ia tahu banyak," kata Najib.

Mengenai Gayus Tambunan, ia mengatakan yang bersangkutan melakukan kejahatan korupsi sempurna.

Gayus Tambunan, pegawai Kementerian Keuangan diduga melakukan serangkaian manipulasi pajak yang melibatkan banyak pengusaha dan mengakibatkan kerugian negara miliaran rupiah.

No comments:

Post a Comment