YOU CAN GET ALL

Tuesday 14 December 2010

Dana Nasabah Bank Bertambah 19,1 T

untaianberita

Selasa, 14/12/2010 19:40 WIB
Dana Nasabah Bank Bertambah Rp 19,61 Triliun
Herdaru Purnomo - detikFinance

Jakarta - Dana masyarakat di perbankan menjelang akhir tahun 2010 menunjukkan peningkatan yang cukup besar. Bank Indonesia (BI) mencatat selama pekan kedua Desember 2010 Dana Pihak Ketiga (DPK) perbankan mengalami kenaikan sebesar Rp 19,61 triliun.

Demikian laporan Operasi Pasar Terbuka (OPT) Bank Indonesia yang disampaikan Kepala Biro Hubungan Masyarat Bank Indonesia Difi Ahmad Johansyah melalui surat elektroniknya kepada detikFinance di Jakarta, Selasa (14/12/2010).

"Pada pekan laporan, kenaikan DPK mencapai Rp 19,61 triliun, baik dari DPK rupiah yang naik sebesar Rp 9,23 triliun maupun DPK valas Rp 10,38 triliun," ujar Difi.

Ia memaparkan dengan kenaikan tersebut maka selama Januari 2010 sampai 10 Desember 2010 (year to date) DPK telah meningkat Rp 248,,6 triliun atau tumbuh 12,62%. "Atau secara year on year sebesar Rp 323,38 trilun sebesar 17,26%," ungkapnya.

Sementara itu, Difi mengatakan DPK rupiah pada kelompok bank persero selama pekan laporan justru menunjukkan penurunan, yaitu sebesar Rp 3,17 triliun. Sementara pada keempat kelompok bank lainnya justru meningkat.

"Peningkatan DPK rupiah tertinggi terjadi pada kelompok bank swasta sebesar Rp 7,21 triliun," jelasnya.

Untuk DPK valas, terjadi penurunan pada kelompok BPD yakni sebesar Rp 0,01 triliun.

"Sedangkan pada keempat kelompok bank lainnya tercatat meningkat, dengan kenaikan tertinggi pada kelompok bank Persero sebesar Rp 6,81 triliun karena kenaikan signifikan pada 1 satu bank BUMN sebesar Rp 7,22 triliun," paparnya.

Dalam denominasi valas, sambung Difi, DPK naik sekitar US$ 1,2 miliar di mana sebesar US$ 0,77 miliar merupakan peningkatan pada kelompok Bank Persero.

Jika dilihat per komponen, lanjutnya, peningkatan DPK selama sepekan bersumber pada kenaikan giro sebesar Rp22,41 triliun dan deposito senilai Rp 0,53 triliun sementara dari sisi tabungan turun Rp 3,33 triliun.

"Dengan perkembangan kredit dan juga simpanan pada pekan kedua Desember, maka loan to deposit ratio (LDR) perbankan turun dari 77,01% menjadi 76,65%, " jelasnya.

Kredit Perbankan Masih Tumbuh Lambat


Pada bagian lain Difi mengatakan pertumbuhan kredit perbankan terus berlangsung hingga pekan kedua Desember. Namun Difi menyampaikan menunjukan perlambatan pertumbuhan kredit, di mana dalam sepekan sebesar hanya tumbuh sebesar Rp7,06 triliun.

"Tren peningkatan kredit pada akhir tahun kembali berlanjut meskipun dengan nominal yang menurun dibandingkan pekan lalu. Peningkatan tersebut bersumber dari kenaikan kredit dalam rupiah sebesar Rp 5,44 triliun dan valas senilai Rp 1,62 triliun," ungkapnya.

Dengan demikian, Difi menungkapkan selama 2010 kredit perbankan telah naik 18,93% atau sebesar Rp 270,73 triliun dan naik Rp 316,54 triliun atau tumbuh 22,87% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Lebih lanjut Difi menyebutkan kenaikan kredit rupiah naik pada semua kelompok bank, kecuali pada kelompok Kantor Cabang Bank Asing (KCBA) yang turun sebesar Rp 0,45 triliun. Sementara peningkatan kredit tertinggi terjadi pada kelompok bank Persero mencapai Rp 3,98 triliun.

Di sisi kredit valas, pertumbuhan ditopang oleh semua kelompok bank dengan peningkatan tertinggi pada kelompok KCBA sebesar Rp 0,90 triliun.

"Dalam denominasi valas, selama pekan laporan telah terjadi kenaikan kredit valas sebesar US$ 0,22 miliar, di mana 50%-nya setara dengan US$ 0,11 miliar bersumber dari kenaikan kredit valas pada kelompok KCBA, " ujarnya.

No comments:

Post a Comment