YOU CAN GET ALL

Wednesday 27 October 2010

Wasior

untaianberita

Wasior - Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) dan Institut Hijau Indonesia masih ngotot bahwa banjir bandang di Wasior, Kab Teluk Wondama, Papua Barat diakibatkan oleh penebangan liar. Namun, beberapa warga Wasior membantah pemberitaan terkait penebangan liar tersebut.

"Bukan kayu hasil penebangan. Kayu-kayu itu dari gunung yang tanahnya longsor. Gunung itu terlalu tinggi dan tidak bisa dilewati alat berat," ujar tokoh masyarakat Wasior, Adam Arumisore (77) saat berbincang dengan detikcom di kediamannya di Desa Wasior Dua, Teluk Wondama, Papua Barat, Rabu (13/10/2010).

Adam mengaku banyak warganya yang hilang dan belum ditemukan hingga saat ini. Oleh karena itu, dia meminta simpati dari Jakarta, dan bukan menambah polemik.

"Kita punya masyarakat banyak yang meninggal. Jadi tolong jangan diberitakan bahwa banjir ini akibat penebangan liar. Yang di Jakarta tidak langsung melihat, tapi kami yang berada disini bertahun-tahun tahu persis kondisi lingkungan kita," ungkapnya.

Hal serupa dikatakan oleh Rani yang juga sudah sejak lahir tinggal di Wasior. Dia merasa mereka yang mengatakan adanya penebangan liar, belum melihat secara langsung ke lokasi ini.

"Mereka tidak tahu karena tidak lihat langsung," tambahnya.

Pantauan detikcom di lokasi, terlihat gelondongan kayu-kayu besar yang terbawa arus air tersebut tercabut bersama dengan akarnya. Selain itu kayu-kayu tersebut, kebanyakan kayu-kayu yang sudah membusuk.

Terlihat juga sekitar lereng gunung bekas longsoran tanah dan sejumlah alur air yang membentuk sungai-sungai kecil. Lereng-lereng yang curam dan terjal tampak menyulitkan untuk melakukan aktifitas penebangan. Selain itu, jalur tersebut sulit dilewati kendaraan terlebih lagi alat berat. Warga juga membantah adanya perusahaan kayu atau kertas yang berdiri melakukan aktifitas penebangan.

(mpr/fay)

No comments:

Post a Comment