YOU CAN GET ALL

Wednesday 9 March 2011

Jangan Pernah Menyerah, Orang Kayapun Pernah Kerja Jadi Buruh

untaianberita

Media ekonomi bertaraf internasional, Forbes Magazine, merilis daftar 40 orang terkaya di Hong Kong dan China. Orang-orang ini memiliki total nilai kekayaan mencapai US$163 miliar. Pada 2009, total kekayaan 40 orang terkaya di Hongkong dan China mencapai US$135 miliar, sementara pada 2008 sebesar US$178 miliar. Penurunan diakibatkan hantaman krisis finansial global pada akhir 2008.



Seperti diberitakan VIVAnews, Jumat (7/1/2011), dalam daftar yang dirilis Forbes, pengusaha Hongkong bernama Li Ka Shing menduduki peringkat pertama dengan kekayaan US$24 miliar. Woopidoo.com menyebut, keberhasilan Li menjadi orang terkaya di Hongkong diawali dengan bekerja sebagai buruh di pabriki plastik dan mainan pada tahun 50-an. Kini dia memiliki bisnis di bidang telekomunikasi, perkapalan, jasa keuangan, dan real estate.

Li lahir pada 13 Juni 1928 di kota pesisir timur Chiu Chow, China. Setelah keluarganya melarikan diri di zaman perang, ayah Li meninggal dunia. Kondisi itu memaksa Li menjadi tulang punggung keluarga, meski usianya baru 12 tahun. sehingga ia memutuskan untuk meninggalkan bangku sekolah dan bekerja sebagai buruh di pabrik plastik dan mainan. Bahkan agar dapat mencukupi kebutuhan keluarga, iia kerap bekerja hingga 16 jam per hari.

Kesulitan hidup membuat Li tumbuh menjadi anak yang kuat, tegar, dan memiliki misi dan visi yang besar untuk masa depannya. Ditopang kerja keras yang tiada kenal henti, Li berhasil memiliki pabrik plastik sendiri yang diberi nama "Cheung Kong Industries".

Perusahaan Li tumbuh pesat, dan berkembang menjadi real estate. Bahkan kemudian terdaftar di Hong Kong Stock Exchange pada 1972. Cheung Kong yang akhirnya menjadi holding company untuk semua perusahaan milik Li, erus tumbuh dengan cara, antara lain, mengakuisisi perusahaan besar seperti "Hutchison Whampoa Limited" dan "Hongkong Electric Holdings Limited".

Perusahaan induknya tersebar lebih dari 40 negara di bidang penyediaan listrik, real estate, ritel, pengiriman terminal peti kemas, dan investasi besar. Nilai bisnis Li jika dihitung menguasai 10 persen Hong Kong Stock Exchange.

Li Ka Shing memiliki dua anak yaitu Richard dan Victor. Keduanya memiliki peran penting dalam kepentingan bisnis ayahnya. Victor menjadi managing director dan deputy chairman dari Cheung Kong dan deputy chairman of Hutchison Whampoa. Sementara itu, anak bungsunya, Richard merupakan chairman perusahaan teknologi informasi "PCCW".

Menjadi miliarder tidak membuat Li jumawa dan melupakan masa lalunya yang sulit. Pada 1980 ia mendirikan Li Ka Shing Foundation guna menciptakan budaya memberi. Menurut Forbes, Li telah menyumbangkan hartanya sebanyak US$1,56 miliar untuk pendidikan dan perawatan kesehatan.

Baru-baru ini, Li Cheung Kong Infrastructure mengakuisisi Electricite de France's UK senilai US$9 miliar, menambah kepemilikannya di Cheung Kong, Hutchison Wampoa, dan perusahaan minyak dari Kanada, Husky Energy.

Li menunjukkan kepada kita, bahwa kesulitan/kemiskinan bukan alasan bagi setiap orang untuk maju dan sukses. Berbekal kerja keras, motivasi yang kuat, dan keyakinan yang tinggi, Li berhasil mencapai impiannya. Li merupakan seorang quality implementation (QI) Leadership, karena keringinannya untuk sukses, diimpelementasikan dengan kerja keras yang tak kenal lelah, pantang menyerah, motivas yang kuat, dan keyakinan yang tinggi. Li sukses memimpin dirinya sendiri dan orang lain untuk mencapai apa yang dia inginkan.

No comments:

Post a Comment